Teknologi Terkini untuk Penanganan Nyeri Tulang Belakang

 Teknologi Terkini untuk Penanganan Nyeri Tulang Belakang

Ruas tulang belakang tempat lumbal (pinggang) dan servikal (leher) amat rentan cedera atau mengalami persoalan dikarenakan tempat ini berguna mencegah beban dan terlibat di dalam beragam gerakan layaknya menekuk, memuntir.

Nyeri tulang belakang penyebabnya memadai banyak pada lain ketegangan otot atau keseleo sampai tersedia persoalan terhadap ruas tulang belakang yang salah satunya adalah penyakit degeneratif tulang belakang.

“Beberapa penyakit degeneratif yang sanggup terjadi di ruas tulang belakanga adalah penyempitan rongga tulang belakang (stenosis spinal), hernia nukleus pulposus, osteoartritis, dan sendi facet yang menebal,” papar Dr Mustaqim Prasetya, SpBS saat temu sarana daring belum lama ini.

Selain Mustaqim Prasetya, ada sebagai pembicara Dr. Danu Rolian, SpBS dan testimoni Pasien  Hamdani https://www.alkisahnews.com/ .

Dikatakannya, semua sistem degeneratif terhadap tulang belakang itu sanggup memicu nyeri berkelanjutan yang terhitung disertai kebas, kesemutan sampai sukar mobilisasi kaki atau tangan. Nyeri sanggu timbul saat beraktivitas atau di dalam posisi tertentu.

Selain itu, nyeri terhitung sanggup disebabkan oleh cedera baik kecelakaan atau olahraga, penggunaan yang berlebihan, postur tubuh yang buruk, dan obesitas atau kelebihan berat badan.

Baca juga: Belakangan Kerap Begadang, Iwan Fals Akui Baru Bisa Tidur Usai Salat Subuh

Mengenai penanganannya, dokter spesialis bedah saraf ini menjelaskan, untuk memastikan penyebab dan penanganannya, dokter kudu mengevaluasi dengan melaksanakan pemeriksaan fisik yang komprehensif dan pemeriksaan penunjang layaknya rontgen, MRI, CT Scan.

Dalam kesempatan sama, Danu Rolian memaparkan teknologi Biportal Endoscopic Spinal Surgery atau BESS.

Saat iniBESS ini merupakan teknologi terdepan atau generasi paling baru di dalam dunia minimally invasive surgery yang jauh lebih unggul dan efisien di dalam mengatasi keluhan terhadap tulang belakang.

Iklan unuk Anda: Seorang ibu tempat tinggal tangga ditelan ular piton raksasa

Seperti namanya biportal, yang bermakna dua portal (pintu masuk). Satu untuk kamera dan yang satu kembali untuk alat atau probe.

“Jdi sederhananya BESS ini adalah bedah invasif minimal, bukan bedah terbuka.

Portal pertama untuk ‘melihat’ dan portal kedua memudahkan dokter ‘bekerja’ mengatasi persoalan yang tersedia di tulang belakang. Hal ini beruntung dokter dan pasien,” katanya.

Dengan dua ‘pintu’ ini memicu lapang pandang dokter jadi lebih luas dan sanggup terhubung lokasi tulang belakang lebih leluasa berasal dari bermacam sisi.

“Manfaat terhadap pasien, sistem pemulihannya lebih cepat, dan persoalan nyeri terhadap tulang belakang cepat teratasi,” paparnya.

BESS ini tidak cuma melakukan perbaikan situasi bantalan tulang (diskus) namun terhitung sanggup melaksanakan lebih dari satu tindakan sekaligus, yakni dekompresi (mengurangi atau melewatkan tekanan yang berlebihan, khususnya terhadap situasi saraf kejepit), mengatasi taji tulang (bone spur) dan penebalan sendi facet.

Kemudian memasang implan terhadap ruas tulang belakang sanggup meredam perdarahan seumpama terjadi, mengatasi penebalan jaringan yang bisa saja menjepit saraf.

BESS ini tak cuma sanggup mengatasi hernia nukleus pulposus (HNP), namun terhitung sanggup mendukung mengatasi stenosis spinal, sistem degeneratif tulang belakang, dan persoalan lainnya yang terkait dengan ruas bantalan tulang belakang.

“Dibandingkan dengan teknologi endoskopi PELD sebelumnya, BESS ini lebih efisien dan unggul untuk mengatasi saraf terjepit dikarenakan jangkauannya lebih luas supaya sanggup melakukan perbaikan situasi ruas tulang belakang,” katanya.

Kalangan spesialis bedah saraf menyambut baik kehadiran teknologi BESS di Indonesia khususnya di dalam kalangan dokter spesialis bedah saraf.